CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2, Hasrat-Bispak27 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, waktu dia tengah menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan maka dia tidak dapat menentang saat ditarik ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh dengan ruangan penyelidikan. Dia telah beberapakali mesti duduk di dalam ruangan begitu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Akan tetapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum mengenali siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku bila dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menentang sekarang menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau lihat dia… Kau dan anak buahmu bisa memanfaatkan ia sebagai layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini istimewa, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang  lebih kokoh ketimbang dirinya sendiri.

"Anak buahku juga kerap hadir seperti umumnya, minta jumlah darimu… dan kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya jadi bertambah sebagian dari tempat yang lainnya, meskipun sebetulnya tanpa kontribusimu juga ia pasti akan menjadi diva di sana… Sebarkan informasi, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya bertekad untuk bertanya… "Mengapa kau ingin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dirinya sendiri, sampai apabila waktunya telah tiba… dia dapat tunduk seluruhnya pada diriku… Tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta bikin Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira menyaksikan bila Margo menjadi pucat sehabis terima telpon itu… serta Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, tapi hatinya sedikit senang lantaran dia dapat mengompori Margo buat merusak Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Perbincangan barusan membuat Margo begitu takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentu saja saat ini Mira udah berikan badannya pada kamu jadi bayaran buat memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, tiduri berusaha keras, namun jangan sempat ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut pula menganiaya Sani untuk mengeluarkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuman memakai tank hebat serta celana pendek, tidak terlampau perhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia merasa wanita itu seperti sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tidak mau berbasa-basi. Juga sesungguhnya dia sendiri tidak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam sosialisasi. Yang dia pengin melakukan sekedar buka pahanya lebar-lebar, serta melepaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan maksimal.

"Sani… saya pengen meminta bantuan tidak lama, saya ingin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, tetapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang cukup sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau ikuti cara Mira menjurus gang yang ia mengerti adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal buat menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap karena silau. Dan sewaktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira setelah itu ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja membidik muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Sebelumnya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak akan berhadapan ibarat orang polwan. Dia saat ini cuma berhadapan berdasar pada perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini miliki ketrampilan berhadapan yang dapat membikin si perwira terpana. Tapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada mode berhadapannya yang dahulu.

Margo berikan pertanda pada seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan paras Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang dan mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang tegas hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mendesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat memberinya pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi sekarang dia harus pikirkan dirinya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah memikat tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapatkan kepuasan sama, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan tidak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan kalaupun saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membuat selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpasang bebas didepan lelaki bajingan yang terus memberlakukan banyak buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya semakin kuat saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan meminta ampun Sani sekali-kali gak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan kemarahan yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cedera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menghunjamkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara babatan sabuk yang berulang kali dari sana. Sani cuma dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuma menggeletar menghentikan perih sewaktu pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula tuntas sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuman dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser mengarah figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya kelihatan patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya benar-benar kejam… akan tetapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas meski cuman adakalanya.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." tuturnya sekalian bangun, menarik samping kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget sebab paparan matahari membuat Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah saat badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak akan dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa ada sanggup kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya lagi menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo menyaksikan ke kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang tidak lama pula ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi barisan yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu hampiri pribadi yang kembalikan pistol yang baru-baru ini mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi udah ditangkap, seluruh intimidasi udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu menggangguk serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit serta merasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih bertukar menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Semua serta beberapa dokter mengusahakan dengan seisi tenaga untuk kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dianya di cermin, dia terpesona. Tidaklah ada satu cacat lantas yang tidak dibetulkan, sampai beberapa bekas cedera di badannya baru tampak kalaupun jadi perhatian dari begitu dekat. Selanjutnya, dokter yang menjaganya hadir serta berujar,

"Selamat Nona, secepatnya anda boleh pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Dan entahlah kenapa dia berasa sangatlah letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini semakin lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini menjadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil benar-benar mengesankan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak konsumen sekarang jadi punyanya, hingga ia semakin bagus dalam berkuasa dibalik monitor kendati ia saat ini udah pensiun. Tidak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, karena semua kartu ada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis mudah, cuman 1 tahun penjara. Betul-betul itu hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menjalankan periode hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama