Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon, Hasrat-Bispak27 Bermula dari temanku yang akan pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada awut-awutan masalahnya betul-betul saya anyar pertamanya kali saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tak semua tetapi ada sejumlah yang dapat diajak kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada pertamanya saya masuk, aku segera ketujuan ke arah tempat meja reception dan di situ saya menuturkan kemauan untuk cukur rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu tidak lama dikarenakan tengah repot semua.  Sekalian menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat seputar siapa yang tahu ada temanku, namun tidak nampak ada temanku antara seluruhnya orang itu.  Kemungkinan ia belum ada, pikirku.

Kuakui jika beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa mengira-ngira usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih ragu-ragu lantaran salon ini betul-betul seperti salon umumnya.

Sehabis beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa cukur rambut sekalian menunjuk ke salah satunya area yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa menit lantas seorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" tukasnya sekalian melihatku melalui cermin serta terus menggenggam rambutku yang udah rada panjang.

"Mmm.. diselesai'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti sama dalam tempat pangkas rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku buat mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Benar-benar tidak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian terus menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama rekan, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. gua potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami juga sependapat untuk janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya usai, sembari berikan panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pun badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang serta di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya rada rahasia, dadanya sebesar Stella akan tetapi lantaran bentuk badannya yang lumayan pendek hingga payudaranya membikin ngiler semuanya mata laki laki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia kelihatan benar-benar menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami bertemu di hari Senin serta di area yang telah disetujui. Sehabis makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang kala itu kenakan kaos ketat warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruh pirsawan dikejutkan oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengirimkan ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri sedang bebas, dan kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu hal sama kamu, memang seluruhnya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." ujarnya lambat namun nyata.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah sangat percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa jika saya terasa kamu gak seperti lelaki yang sempat pernah saya mengenal. Kamu baik, serta kelihatannya perhatian and care. Saya tak ingin kalau sehabis saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu ingin khan kalau kita gak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon

"Ok, bila itu ingin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Lagi, saya melihat ke kiri lihat parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian balik ke jalanan.

Beberapa waktu setelah itu ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status untuk memberinya suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi mendesak lengan kiriku. Hilang ingatan, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku serta selalu tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya serius udah terangsang dengan tindakan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan serta lumayan lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan ke arah bawah. Saya telah sungguh-sungguh terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa tidak saya tonton punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan kesukaran di waktu pengin buka ikat pinggangku lantaran ia cuma gunakan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Tak lama setelahnya ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit demi sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada pada sisi biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan seperti kesenangan yang tidak berakhir, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan parasku memandang apa yang dikerjakannya setiap waktu itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Tidak lama Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lalu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak pelan-pelan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak dan kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya menyiram sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir dan lidahnya menggapai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengilik semua urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sembari masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan salah satunya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mendapat putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar suara gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulang-kali. Saya gak dapat kembali lihat ke bawah. Badanku bertambah lama kian meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian fantastis melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belumlah sempat saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang bertambah tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia kelihatan tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti ini terus," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah gak pingin keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta sesudah itu menjulurkan lidahnya keluar serta terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia pahami saya sedang berusaha untuk menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia melepas kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya semakin cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku main-main di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap milimeter ruang di kemaluan Stella. Saya dapatkan suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Ketika saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang memandang kesibukan kami terpenting beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tetapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu betul-betul membiusku maka dari itu saya telah lupakan semuanya. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah udah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang diselesaikan Stella pada kemaluanku. Kesempatan ini Stella lakukan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai tentang ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar tapi dia selalu pada sikapnya. Kadang-kadang dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku rada lirih mengendalikan ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella semakin cepat dan sekian kali dia membuka matanya tetapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sekian banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sekalian selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sintal Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk dan membereskan bajunya. Aku juga beres-beres bajuku ala-kadarnya. Saya gunakan celana panjangku tetapi tak kumasukkan pakaianku. Sekian hari seterusnya, saya main ke kos Stella dan di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella datang dari Manado sehabis dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di satu diantara perusahaan pemasok jasa komunikasi smartphone. Dan saya selalu jadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia menjelaskan kalau seluruh buruh yang bekerja di salon itu pula buruh sex.

Stella tak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah samaran atau sex merupakan suatu tambahan. Ia berkata kalau buat membawa keluar satu diantara karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Tiap-tiap malam seusai mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami lakukan hubungan seksual. Entahlah hingga kapan semuanya ini dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang hendak kami lewati dan sudah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella lantaran semakin hari saya semakin terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama