CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK, Hasrat-Bispak27 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah merusak kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kejadian Ryoko tuntas, Sani benar-benar balik ke sana. Namun ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Karena telah diberhentikan, Anda telah tidak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Bila tidak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya lantaran sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah matikannya. Tidak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara lunglai serta jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak tampak di tengah-tengah siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastinya arah, serta hujan masih turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat sewaktu kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Orang pengendara motor ada dalam sampingnya, dan berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK


Sesaat Sani tercenung. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek juga meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Kasus penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan buka kembali fase anyar saat sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian mengatakan video itu tak ada hubungan dengan kejadian ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dijumpai udah distop secara tak hormat karena bisa terbuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam selalu menyuguhkan beberapa hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Mereka sedang ada dalam satu warung kecil di teritori jorok, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang berada di tivi itu loh!" heboh seorang laki laki di dekat Sani. "Gua diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen melihat gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar kotor lihat selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan menyirami warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film hebat gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani mengusung kepala Sani maka dari itu Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa poto Sani sewaktu sedang menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto datang dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih berpikir jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mendapat paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya jadi tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Sama persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Aku pengin tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi kalau aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua terlebih dulu yang gunakan ia. Aku kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan seluruh yang ada pada atas meja, lalu membawa badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Rata-rata minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Sampai tak gunakan pakaian begini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terpikir momen-kejadian mirip sewaktu masih menyusup, ia tertidur selepas layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, dari sana ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember serta gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita mengatakan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses capai kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Biarpun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih tetap lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh terasa tidak mempunyai harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri sewaktu mabok. Jadi ia lantas gak berpikiran jenis-jenis waktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak lagi berasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama dengan yang didakwakan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang patut untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak bercakap atau berteman sang bapak, dia lekas melepaskan baju laki laki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Untuk memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja buat Ryoko gak raib. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh untung mendapatkan service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir memakai kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya, tidak perduli resiko hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar perkiraan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya selalu tegang. Mereka lalu pindah status jadi misionaris, serta sang bapak memecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pun, meskipun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Akan tetapi tugasnya belum usai. Kecantikan alami Sani udah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah orang pada mereka yang kayaknya pimpinan segerombongan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awalnya, dan dia memang gak ingin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN ELOK


Lututnya lumayan sakit sebab terbentur semen kasar, dan perih waktu dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau milik dia ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha baiknya untuk mengesankan lelaki yang sudah bayar badannya untuk berikan layanan terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu kalaupun banyak preman itu sekali-kali tidak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu bila Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada sebab harus membebaskan unggulannya jadikan penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang ditangani ibarat binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang semaput gak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani kedudukan selaku pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, bahkan juga kenggunannya semakin terpancar meski dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, sampai hampir gak bermake-up jadi membutanya jadi amat anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang mengharapkan service dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya bikin konsumennya demikian menggemari dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan layanan yang diberi Sani sampai banyak konsumennya tidak mengenali bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang sering layani laki laki, Sani juga mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bersandiwara buat bikin beberapa tamunya berasa bagaikan laki laki bagus.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun realitanya kalau bukan lantaran obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karena itu beberapa lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, ketenaran yang dicapai Sani mulai membikin orang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Lantaran sebelumnya Sani hadir dirinya-lah bintang di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tapi dengan suara tegas.


"Saya tidak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sebetulnya dia bisa menduga wanita yang mana dikatakan Mira, karena dia sendiri sudah seringkali merasakan kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong saat tanpa jijik dan risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama