CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK, Hasrat-Bispak27  Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan seseorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar jadi seseorang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tidak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama doian, tapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini semakin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap hal tersebut terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang kemungkinan cukup membesarkan hati buatku yakni sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab belumlah ada yang sesuai ucapnya, Awalan dia mendidik di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi hijab serta gamis panjangnya, akan tetapi kian ke sini saya punyai fantasi spesifik yakni dapat rasakann badannya.


Saya berpikiran bagaimana metodenya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapat inspirasi buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meskipun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi minimal bisa menyaksikan mukanya yang terus tak mau bila dijepret, ini siang saya lalu lancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud tengah masturbasi memakai suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat ruangan dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tiada suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mau merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan jika dia sedang horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin beberapa buku di tempat ini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai hasrat besar pun ya" jawabku rileks, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu mesti ikutin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terpajang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku sebab amat halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "udah gak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, nampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kesukaran bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergelintang di meja beliau dan merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta mau emosi lantaran dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuman gunakan cd mempunyai motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar bisa merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, lihat dia menghardikku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu ialah mobile phone punyanya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa jika saya mempunyai sebuah inspirasi edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, tampak dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih tetap memecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku biar saya menyudahi lecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung mencapai smartphonenya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia cepat membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat memberikan kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker mobile phonenya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak hentikan pecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Ketahui telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Katanya was-was, lantaran kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sehabis suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu hasrat barusan, hijab panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai busanaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapakah bila tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari sesudah insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah seseorang dosen baru di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu kenakan hijab panjang diikuti gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari sehabis saya mengenyam bencana pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang cukup malam lebih kurang jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Sebab udah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen tidak bekerja kembali, jadi saya menetapkan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya hadir sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak mencermati jika bis itu dipenuhi dengan lelaki, dan cuma sedikit ada wanita, tetapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama